«Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada semua ciptaan». (Mc 16, 15)
Ayat dari Injil Markus ini menggambarkan kehidupan Sr. Arcadia. Seorang wanita yang kuat, tak kenal lelah, periang, tulus dan memiliki semangat yang besar dalam tugas pewartaan Injil dan kasih Wajah Kristus bagi semua orang yang ia temui dan yang kepada mereka ia diutus.
Siapakah Sr. Arcadia? Lahir pada tanggal 8 Oktober 1930, di Tempio - Ormelle (TV). Anak kelima dari 12 bersaudara, ia dibaptis dengan nama Clara, yang artinya "bercahaya". Pada usia 19 tahun, ia masuk Kongregasi Suster-Suster Wajah Kudus dengan kerinduan yang tulus untuk menjadikan hidupnya sebagai cerminan Wajah Kristus, ia memberikan masa muda dan semua kekuatan bagi Tuhan dan Kerajaan-Nya agar banyak orang dapat mengenal dan mengasihi-Nya. Suatu rencana perjalanan hidup yang ia bawa bersamanya, setelah melewati berbagai tahap formasi, untuk menjalani kebaktiannya dengan sukacita dan semangat yang besar.
Hidupnya adalah sebuah ziarah yang ditandai dengan semangat yang berkobar dan keceriaan yang terpancar kepada sesama saudari suster dan semua orang yang hidup bersamanya. Salah satu aspek unik dari biografinya adalah beberapa tanggal yang terkait dengan peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan imannya, yang dialami pada bulan Oktober, bulan yang didedikasikan oleh Gereja untuk misi: pembaptisan, penguatan, saat memasuki tahap novisiat serta kaul pertama di antara para Suster Wajah Kudus pada tanggal 26 Oktober 1952. Sebuah misi yang telah diemban Sr. Arcadia dalam darah dan hatinya. Dimanapun ia dipanggil untuk melayani, selalu saja meninggalkan jejak keberanian, keteguhan hati dan dedikasi yang penuh pada apa yang ia jalani dan lakukan.
Setelah mengucapkan kaul pertamanya, ia melayani berbagai komunitas di Italia, baik selatan maupun utara. Selama dua belas tahun, ia melayani Kongregasi sebagai Muder Jenderal, dalam jangka waktu tersebut ia berhasil melintasi perbatasan Italia dan Eropa, dengan menjawab panggilan Sang Pendiri, untuk membawa Wajah Kristus ke seluruh penjuru dunia. Dengan penuh antusias dan keberanian, ia membawa karisma dan spiritualitas Wajah Kudus ke tanah "Santa Cruz", Brasil.
Setelah mengakhiri pengabdiannya sebagai pemimpin Kongregasi, beliau sendiri berangkat sebagai misionaris, untuk membaktikan dan memberi hidupnya bagi masyarakat di utara bagian timur dari negara Brasil, di mana beliau mewujudkan misi "Pergilah ke seluruh dunia" di antara komunitas Martins, Cajazeiras dan São Miguel, selama 16 tahun, dengan meninggalkan satu kesaksian kasih yang indah bagi Wajah Kudus, bagi Gereja, bagi wajah-wajah tertindas dari orang-orang termiskin, dan bagi keluarga-keluarga yang mengalami kesulitan yang sering beliau kunjungi, ia selalu bersepeda menyusuri jalan-jalan di Martins, di antara anak-anak dan mereka yang sakit yang membutuhkan perawatan, terlebih khusus membawa "Ekaristi" dengan penuh iman kepada mereka yang tidak dapat menghadiri Misa pada hari Minggu. Banyak orang mengenangnya atas kasih dan dedikasinya, sikapnya yang jujur, kuat, periang, penuh perhatian dan koherensi terhadap semua orang, tahu menempatkan Yesus dan Kerajaan-Nya sebagai sentral dalam hidupnya.
Misinya di São Miguel sangat besar, di mana, di antara berbagai kegiatannya, ia melatih banyak pelayan Komuni Kudus dan para katekis dengan visi melanjutkan misi penginjilan Gereja bersama kaum awam yang bersedia dan terlatih.
Sekembalinya ke Italia, ia merasa misinya belum selesai. Ia merelakan diri untuk siap membantu para penghuni pada Opera Immacolata di Conegliano dengan satu kehadiran yang aktif dan menentramkan, selama lebih dari 14 tahun sebagai asisten dan pembimbing rohani, dengan membawakan kata-kata penghiburan, sukacita, dan harapan bagi para penghuni lembaga tersebut, di antara para kerabat dan karyawan, hingga saat ini, masih mengenangnya dengan kasih sayang dan rasa syukur.
Dengan semangat penuh kebijaksanaan, ketika ia merasa kekuatannya mulai berkurang, dengan segera dan tanpa ragu-ragu dia mengajukan permohonan ke Rumah Induk - San Fior, untuk mempersiapkan diri menuju pertemuan definitifnya dengan Wajah yang tanpa kenal lelah ia cari, sebarkan, dan cintai dengan pemberian yang berharga dari dirinya. Ia tinggal selama 10 tahun di komunitas tersebut, sembari berbagi sebisa mungkin, momen-momen kesehariannya dengan para tamu yaitu mereka yang lanjut usia, yang tinggal di rumah jompo milik biara, membuat Lectio Divina mingguan bersama mereka, serta aktif dalam beberapa permainan dan cerita lelucon, selalu dengan sukacita, antusiasme, dan semangat misionaris yang besar. Hingga hari-hari terakhir hidupnya, ia mendedikasikan dirinya untuk mendengarkan Sabda, berita tentang bagaimana berjalannya misi para suster, panggilan hidup membiara, tentang bagaimana Gereja berkembang dalam mewartakan dan membantu orang-orang untuk mendewasakan iman mereka di dunia yang sangat modern ini. Ia bersukacita bersama para suster muda yang kembali dari misi dengan memberi kepercayaan kepada mereka seperti yang biasa ia lakukan, mendorong mereka untuk terus menjadikan hidup mereka sebuah anugerah.
Memberi kepercayaan kepada orang lain adalah ciri khasnya, itulah sebabnya Irmã Clara (Sr. Arcadia) memiliki banyak teman, karena kita merasa dicintai dan dihargai, oleh sebab itu dengan penuh rasa syukur menyadari bahwa kepercayaan yang ia berikan kepada kita telah memupuk bakat-bakat tersembunyi yang kini berbuah kebajikan dan kasih. Seperti semua manusia, ia juga memiliki beberapa keterbatasan, terkait dengan temperamennya yang impulsif, tetapi matahari tak pernah terbenam tanpa ia memohon maaf kepada orang-orang yang telah ia lukai atau kecewakan. Kerendahan hati ini membuatnya semakin dicintai di setiap momen dan ia selalu berbuat baik kepada orang lain.
Sr. Arcadia, di usia 95 tahun, menjalani pengabdian total kepada Tuhan dan Wajah-Nya, berbuat baik kepada Kongregasi dan kepada semua orang yang menerima misinya. Ia mengakhiri hidupnya di dunia ini pada tanggal 6 November 2025, dengan melewati ambang pintu Surga, setelah melewati banyak pintu, jalan, perbatasan, benua, dengan meninggalkan kesaksian akan keberanian bagi kita untuk tetap melangkah maju dengan penuh harapan, membawa senyum Kristus ke seluruh dunia.
Terima kasih karena telah membagikan kepada kami kasih dan semangat kepada Wajah Kristus dan kepada kaum miskin, dan telah mengajarkan kami bahwa sekalipun menghadapi banyak tantangan dan kesulitan, Tuhan menghendaki kita berbahagia dan bermurah hati!
Madre Lina Freire de Carvalho